Game Level 8, Day 5.

Beli jajajan di warung tenda, sampai juga di tantangan hari kelima.

✨✨✨

Hari kelima.

Sebelum berangkat ke sekolah, kakak membatalkan permintaannya untuk dibuatkan kue bolu. Hal ini karena saat berbelanja kemarin Ayah ternyata sudah membeli roti tawar. Menurut kakak, karena sudah ada roti tawar jadi bunda bikin kuenya tidak harus hari ini, bisa esok atau lusa saja agar tidak mubadzir katanya. Alhamdulillah, kakak bisa mengerti.

“Esok atau lusa saat roti tawar sudah habis, kita buat kue ya.” Ucap saya sambil mengulurkan tas berisi kotak bekal makan siang milik kakak untuk dibawa ke sekolah pagi ini.

Menjelang kakak pulang, saya mulai menyiapkan menu untuk makan malam. Kemarin ayahnya request untuk dibuatkan bakmi. Seperti yang saya tulis di postingan sebelumnya bahwa keluarga kami sangat suka dengan aneka mie atau pasta. Tapi untuk ayah, ia lebih memilih mie dibanding pasta. Kebetulan saya punya stok mie yang terbuat dari ubi jalar atau telo.

Dalam bahasa Jepang, ubi jalar disebut dengan さつまいも dibaca satsumaimo. Orang jepang suka dengan ubi jalar. Di supermarket kadang dijual ubi jalar yang sudah dipanggang, menurut saya rasanya enak seperti ubi cileumbu. Manis dan lembut. Kemudian ada juga yang dijadikan cake ataupun bolu. Atau dicampurkan saat memasak nasi yakni disebut 炊き込みご飯, takikomi gohan. Atau dicampurkan ke dalam sup. Bahkan ada juga yang diolah menjadi keripik manis, disebut 芋けんぴ dibaca imo kenpi.

Kalau kami mengolah ubi jalar biasanya dikukus, atau dijadikan bola bola ubi jalar goreng.

Sambil mulai menyiapkan bahan-bahan membuat bakmi, saya sambil men-defrost kudapan gyoza (mirip dimsum) yang saya buat pekan lalu. Kudapan gyouza bisa untuk menemani kakak bercerita sepulang sekolah nanti.

1574822774359.jpg

Kakak suka sekali dengan gyouza. Apalagi kalau bagian kulitnya tidak dibiarkan kering alias masih agak kenyal kenyal. 😋😋

“美味しそう” oishisou.

“Enak sekali” ujarnya saat menyantap kudapan Gyouza yang masih hangat sambil dicocol dengan sambel Belib*s dan rayu (saus  yang biasa dipakai untuk makan Gyouza).

Kami menikmati gyouza berdua sambil bercerita keseruan yang kakak temui di sekolah, mumpung adik bayi masih lelap tertidur.

1574822454979.jpg

Saat kakak mandi,saya meneruskan aktivitas memasak bakmi yang tadi tertunda karena kakak sudah pulang dan menemaninya menikmati gyouza.

Selepas mandi, kakak saya ajak untuk membuka celengan di mesin ATMnya. Hari ini saya hendak mengajak kakak menghitung kembali berapa jumlah uang yang telah ia simpan. Selain itu saya juga hendak mengajak kakak belajar mencatat pemasukan dan pengeluaran uang yang telah ia tabung. Karena kadang-kadang saat akhir pekan, kakak mengambil beberapa koin dari mesin ATMnya untuk sekedar beli es krim.

Saya berharap dengan belajar mengisi tabel pemasukan dan pengeluaran uang tabungan, kakak makin memahami pentingnya mencatat pengeluaran keuangan.

20191126_20233620191126_20234720191126_202342

 

 

Published by Arsita Rahadiyani

Ibu Pekerja di Ranah Domestik yang mudah bergaul. Saat ini sedang menemani suami tugas belajar di Negeri Sakura beserta dua orang putri. Menyukai hal baru dan tantangan. Ingin bisa menebarkan sedikit manfaat di lingkungan.

Leave a comment

Design a site like this with WordPress.com
Get started